Prinsip Penjaminan Mutu
Oleh: Agil Bastira
1.
Sistem
manajemen mutu kerja proyek
Pengertian Mutu ( Kualitas )
Definisi ini jelas menekankan pada
kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu proyek gedung, pelanggan
dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya
dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi estetika, pemenuhan fungsi,
keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan,
ukurannya adalah pada kerapihan penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan
spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu penyerahan dan biaya, serta bebas
cacat.
Manajemen Mutu
Manajemen Mutu adalah aspek-aspek dari
fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu
suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan
ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek
harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal yang
menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :
· Produk / pelayanan / proses
pelaksanaan.
· Proses management proyek itu sendiri.
Didalam tuntutan zaman , dan dalam era
persaingan bebas, kita harus banyak belajar tentang hal hal yang menyangkut
proses manajemen dalam lingkungan kerja, terutama tentang pentingnya sistem dan
realisasinya dalam proyek di lapangan (Wijaya99, 2008) .
2.
Tanggung
jawab tim kerja proyek
Terkadang untuk mencapai sebuah
kesukesan diperlukan kerja sama dan kerja keras yang didukung oleh beberapa
orang. Dalam sebuah organisasi atau lembaga pendidikan, seorang manajer tidak
bisa sendiri dalam mencapai kesuksesan. Seorang manajer harus dibantu oleh
anggota-anggota yang kreatif dan inovatif sehingga dapat memberikan ide dan
gagasan yang cemerlang.
Manajer sebagai pemegang kekuasaan harus
dapat mengidentifikasikan psikologi para anggotanya, sehingga anggota merasa
diperhatikan dan dengan perhatian tersebut anggota akan termotivasi untuk
bekerja lebih baik.
Kerja sama dalam sebuah organisasi atau
apapun bentuknya sangat menguntungkan dan banyak sekali manfaatnya. Dalam kerja
sama tersebut, tidak luput dari yang namanya kelompok/ tim dan baik buruknya
sebuah rencana dan tugas itu dipengaruhi oleh kinerja kelompok/tim tersebut (Erlangga,
2016) .
3.
Manajemen
pelaksana kerja proyek
Tugas dan kewajibannya, antara lain:
1.
Menyimpan
gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah/mencoret tanpa seizin atasan
langsung,
2.
Melaksanakan
pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana mutu proyek (instruksi kerja),
speksifikasi teknis dari pelanggan, dan gambar kerja yang diterimanya dengan
mengarahkan tukang/sub kontraktor dan pekerjanya hingga didapat pekerjaan yang
bermutu, tepat waktu, dan biaya yang seefisien mungkin,
3.
Melaksanakan
tindakan koreksi dan pencegahan,
4.
Membuat
dan melaksanakan detail program kerja berdasarkan program
harian/mingguan/bulanan yang adan serta melaporkan prestasi kerja ke kepala
proyek,
5.
Membuat
opname prestasi pekerjaan bersama-sama kepala proyek dan sub kontraktor (bila
ada) yang bersangkutan untuk keperluan tagihan dan lain-lain,
6.
Menyelenggarakan
pencatatan-pencatatan atas tindakan yang telah dikerjakan baik qualitatif
maupun quantitatif untuk dapat membuat laporan mingguan mengenai:
1.Pemakaian bahan,
mesin-mesin/alat-alat dalam pekerjaan yang sedang dilaksanakan,
2.Penggunaan
persekot karya yang dipercayakan kepadanya,
3.Ihktisar upah
dan hari perkerjaan,
4.Kemajuan
pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
5.Mengumpulkan
bukti-bukti penerimaan/pengeluaran tertulis akibat bahan/ material, alat, dan
keperluan lainnya kepada kepala proyek sehingga pertanggungjawaban akan
terlihat di dalam cash flow perusahaan (henggarrisa)
4.
Realisasi
Produk
• Harus merencanakan dan mengembangkan
proses-proses yang dibutuhkan untuk realisasi produk
• Perencanaan harus konsisten dengan
persyaratan proses lainya pada smm.
Perencanaan realisasi produk harus
mencakup penetapan
atas:
a) Sasaran mutu dan persyaratan produk
b) Kebutuhan untuk menetapkan proses,
dokumen & penyediaan sumberdaya yang diperlukan untuk produk
c) Kegiatan verifikasi , validasi,
pemantauan , inspeksi dan pengujian yang diperlukan serta kriteria penerimaan
produk
d) Rekaman mutu yang diperlukan sebagai
bukti realisasi proses dan hasil produk memenuhi persyaratan (rahadiandimas, 2011) .
5.
Analisis,
pengukuran dan perbaikan
Pemantauan dan pengukuran
Sebagai salah satu pengukuran kinerja
sistem manajemen mutu, organisasi harus memantau informasi berkaitan dengan
persepsi pelanggan apakah organisasi telah memenuhi persyaratan pelanggan.
Metode untuk memperoleh dan memakai informasi ini harus ditetapkan.
Analisis data
Organisasi harus menetapkan, menghimpun
dan menganalisis data yang sesuai untuk memperagakan kesesuaian dan keefektifan
sistem manajemen mutu serta mengevaluasi apakah perbaikan berkesinambungan dari
sistem manajemen mutu dapat dilakukan.
Perbaikan
Organisasi harus terus-menerus
memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu melalui pemakaian kebijakan mutu,
sasaran mutu, hasil audit, analisis data, tindakan korektif dan preventif dan
tinjauan manajemen (Fian, 2013) .
Daftar
pustaka
Erlangga. (2016, 2 3). Bentuk Tanggung Jawab
Sebuah Tim. Retrieved 8 18, 2016, from
http://www.tugassekolah.com/2016/02/bentuk-tanggung-jawab-sebuah-tim.html
Fian, A. 5. (2013, 5 28). Pengukuran, analisis, dan
perbaikan. Retrieved 8 18, 2016, from http://alfi04biologi.blogspot.co.id/2013/05/8-pengukuran-analisis-dan-perbaikan_28.html
henggarrisa. (n.d.). PELAKSANA PROYEK. Retrieved 8
18, 2016, from
https://henggarrisa.wordpress.com/category/manajemen/pelaksana-proyek/
rahadiandimas. (2011, 9). KLAUSUL-KLAUSUL DALAM.
Retrieved 8 18, 2016, from
http://rahadiandimas.staff.uns.ac.id/files/2011/09/Klausul-klausul-dalam-ISO-9001.pdf
Wijaya99. (2008, 4 9). Manajemen Kualitas (Quality
Management). Retrieved 8 18, 2016, from https://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management/
Nama:Agil Bastira
Sekolahan: SMK Islam 1
Blitar
Motto:”Berpikirlah
sebelum Bertindak”
Anda suka dengan
pendapat saya link download ada disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar